Mengenal Model Bisnis Subscription yang Populer di Era Digital

Oleh
Intan Aulia Husnunisa
April 15, 2025
Share this:

Subscription adalah model bisnis yang banyak digunakan di era digital, terutama oleh tech startup atau usaha rintisan berbasis teknologi. Menurut Shopify, nilai pasar model bisnis ini diperkirakan akan mencapai $2,3 triliun pada tahun 2028 mendatang. 

Konsep bisnis berlangganan dapat ditemukan di berbagai sektor, termasuk aplikasi hiburan seperti Disney+ Hotstar. Tak hanya di industri entertainment, subscription juga diterapkan dalam berbagai layanan bisnis, misalnya Youtap POS yang menyediakan solusi kasir digital berbasis langganan. Tertarik untuk merintis bisnis dengan model ini? Jika ya, yuk, ketahui terlebih dahulu seluk beluk mengenai model bisnis yang satu ini. 

Apa yang Dimaksud dengan Subscription?

Model bisnis berlangganan atau subscription adalah pendekatan di mana pelanggan membayar secara berulang untuk menikmati produk atau layanan dari suatu bisnis. Tujuan utamanya adalah menciptakan sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.

Dalam praktiknya, sistem pembayaran pada model subscription biasanya terbagi dalam beberapa pilihan, seperti paket mingguan, bulanan, triwulanan, semesteran, hingga tahunan. Meskipun terdengar modern, konsep ini sebenarnya bukan hal baru. Model berlangganan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1600-an oleh penerbit surat kabar dan majalah.

Seiring waktu, pendekatan ini terus berevolusi dan kini menjadi salah satu sistem pendapatan utama di berbagai industri. Salah satu contohnya adalah aplikasi usaha seperti Youtap POS yang mengadopsi sistem ini untuk layanan mereka.

Lebih dari itu, banyak layanan berlangganan kini memanfaatkan sistem pembaruan otomatis melalui kartu kredit, rekening, atau dompet digital yang telah diotorisasi sebelumnya. Mekanisme ini memberikan kemudahan bagi pelanggan karena tidak perlu melakukan pembayaran manual setiap periode, sekaligus membantu perusahaan dalam memprediksi pendapatan dengan lebih akurat.

Jenis-jenis Model Bisnis Subscription

Sebelum mengadopsi model bisnis subscription, perlu kamu ketahui bahwa terdapat beberapa jenis model bisnis langganan, yaitu:

1. Model Kurasi (Curation Subscription)

Model kurasi sering ditemukan dalam format subscription box, di mana pelanggan akan menerima paket berisi produk-produk pilihan yang dikurasi secara khusus dalam periode tertentu. 

Umumnya, model bisnis ini banyak diminati di industri seperti fashion, kecantikan, dan makanan. Keunggulan utama dari model ini terletak pada elemen kejutan dan personalisasi. Pelanggan akan menerima produk yang disesuaikan dengan preferensi mereka, meskipun mereka tidak mengetahui secara pasti isi paket yang akan diterima pada setiap pengiriman.

Di Indonesia, model langganan seperti ini masih tergolong jarang ditemukan. Namun, dilansir dari Shopify, terdapat beberapa perusahaan luar negeri yang telah sukses menerapkan model bisnis ini. Beberapa contohnya adalah Birchbox, ButcherBox, dan Stitch Fix.

Kelebihan:

  • Potensi keuntungan tinggi karena adanya pendapatan berulang (recurring revenue).
  • Produk dapat disesuaikan mengikuti tren dan permintaan pasar.
  • Meningkatkan loyalitas pelanggan melalui pengalaman yang dipersonalisasi.

Kekurangan:

  • Tingkat churn (berhentinya langganan) dapat tinggi karena faktor tren yang memudar.
  • Produk dianggap sebagai barang mewah, sehingga sensitif terhadap perubahan pola konsumsi.
  • Kompleksitas dalam pengadaan produk dan proses pengiriman dari berbagai pemasok.

2. Model Pengisian Ulang / Produk Habis Pakai (Replenishment Subscription)

Produk esensial seperti makanan, obat-obatan, suplemen kesehatan, serta berbagai produk sejenis lainnya merupakan barang yang umumnya dibeli konsumen secara berulang, baik dalam periode mingguan maupun bulanan. 

Dalam konteks ini, model bisnis subscription hadir sebagai solusi yang memungkinkan pelanggan untuk mengotomatisasi proses pembelian. Selain memberikan kemudahan, model ini juga kerap disertai potongan harga guna mendorong loyalitas pelanggan.

Model subscription semacam ini tidak hanya relevan untuk konsumen akhir, tetapi juga dapat diterapkan dalam konteks bisnis-ke-bisnis (B2B). Sebagai contoh, produk-produk dapat ditawarkan secara langganan kepada hotel, restoran, atau kafe yang membutuhkan pasokan rutin.

Kelebihan:

  • Memiliki tingkat konversi dan retensi pelanggan jangka panjang yang lebih tinggi dibanding model lain.
  • Memberikan kemudahan dan penghematan biaya bagi pelanggan.

Kekurangan:

  • Tidak semua produk cocok untuk dibeli secara rutin.
  • Harga perlu bersaing dengan pembelian satuan, sehingga dapat menekan margin keuntungan.

3. Model Akses (Access Subscription)

Dalam model akses, pelanggan membayar biaya subscription untuk memperoleh berbagai keuntungan eksklusif, seperti harga khusus, akses ke produk atau konten tertentu, serta layanan tambahan lainnya. Contoh penerapan model ini terlihat pada layanan seperti Netflix. 

Kelebihan:

  • Meningkatkan hubungan dengan pelanggan melalui penawaran yang dipersonalisasi.
  • Dapat membangun komunitas pelanggan melalui forum atau media sosial.
  • Peluang untuk menjual layanan atau produk tambahan (upselling & cross-selling).

Kekurangan:

  • Pelanggan akan terus mengharapkan penawaran dan keuntungan baru secara berkala.
  • Biaya untuk menyediakan layanan dan produk tambahan dapat meningkat dari waktu ke waktu.

4. Model Tetap (Fixed Subscription)

Sekilas, model subscription ini tampak mirip dengan tipe langganan akses. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Jika model akses lebih berfokus pada pemberian akses eksklusif, maka model tetap lebih menekankan pada jumlah pemakaian layanan yang pasti.

Dengan kata lain, jenis langganan ini menawarkan harga dan kuota layanan yang tetap selama periode tertentu. Jika pelanggan melebihi batas pemakaian yang ditentukan, akan dikenakan biaya tambahan. Salah satu contoh dari fixed subscription adalah aplikasi resume builder seperti Resume Word.

Kelebihan:

  • Memberikan struktur harga dan layanan yang jelas bagi pelanggan.
  • Mempermudah bisnis dalam memprediksi pendapatan secara konsisten.
  • Cocok untuk layanan standar dengan kebutuhan penggunaan yang stabil.
  • Mendorong loyalitas pelanggan karena sistemnya praktis dan tidak berubah-ubah.

Kekurangan:

  • Kurang fleksibel bagi pelanggan dengan kebutuhan yang bervariasi.
  • Pelanggan dapat merasa rugi jika tidak memanfaatkan layanan secara maksimal.
  • Biaya tambahan akibat overuse dapat menurunkan kepuasan pelanggan.
  • Kurang ideal untuk produk atau layanan yang membutuhkan personalisasi tinggi.

Contoh Model Bisnis Berlangganan

Di era digital ini, terdapat begitu banyak model bisnis subscription, berikut beberapa contoh dari berbagai kategori bisnis:

1. Layanan SaaS

Software as a Service (SaaS) menyediakan akses aplikasi berbasis cloud dengan fitur lengkap bagi individu atau bisnis. Contoh bisnis model subscription untuk layanan SaaS adalah aplikasi bisnis Youtap POS. 

Youtap POS adalah aplikasi point of sale yang dapat mempermudah digitalisasi bisnis, mulai dari skala kecil, menengah, hingga skala besar. Berikut biaya subscription dari Youtap POS:

Harga Berlangganan Aplikasi Usaha Youtap POS
Gambar: Pos.youtap.id

Mayoritas pelaku bisnis khususnya yang bergerak di industri ritel, service, dan F&B sangat terbantu dengan kehadiran sistem point of sale dari Youtap. Bagaimana tidak, fitur yang lengkap mulai dari atur reservasi, sistem split bill, manajemen stok, dan puluhan fitur lainnya dapat mempermudah operasional bisnismu. Di sini, Youtap menyediakan 4 paket langganan sesuai kebutuhan bisnis. Tertarik untuk mencobanya? Yuk, coba Free Trial 7 Hari dari Youtap POS.

2. Layanan Streaming Film

Model ini memungkinkan pelanggan untuk mengakses berbagai film dan serial TV secara on-demand melalui internet. Selain Netflix dan Disney+ Hotstar, contoh lain dari subscription untuk film adalah Amazon Prime Video, Viu, serta Vidio.com.
 

3. Layanan Musik dan Podcast

Pada layanan ini, pelanggan perlu membayar biaya subscription untuk mendengarkan musik tanpa iklan dan mengakses berbagai podcast eksklusif.

Contoh:

  • Spotify Premium
  • YouTube Music
  • Apple Music
  • Noice

4. Layanan Video Premium

Platform ini menyediakan konten video premium dari kreator, termasuk webinar, kursus, atau 

vlog eksklusif.

Contoh:

  • YouTube Premium
  • Patreon
  • Nebula

5. Layanan Bimbingan Belajar

Tak hanya di dunia entertainment, kini banyak platform belajar yang menawarkan akses berkelanjutan ke materi pembelajaran, video pembahasan, hingga sesi live dengan tutor.

Contoh:

  • Ruangguru
  • Zenius
  • Skill Academy
  • Quipper

6. Layanan Koran dan Majalah Digital

Kini, telah hadir banyak konten berita dan artikel eksklusif yang dikemas secara digital. Ada beberapa media yang mengharuskan pelanggannya berlangganan untuk menikmati konten-konten tersebut.

Contoh:

  • Kompas.id
  • The Jakarta Post Digital
  • Tempo Digital
  • The New York Times

Berlangganan Youtap Plus 6 Bulan Gratis 1 Bulan

Keuntungan Model Bisnis Berlangganan

Masih ragu untuk memulai bisnis model subscription? Untuk meyakinkanmu, yuk, cek beberapa keunggulannya di bawah ini: 

1. Pendapatan Berulang yang Stabil dan Dapat Diprediksi

Model bisnis subscription memungkinkan perusahaan mendapatkan pendapatan berulang di setiap periode, seperti mingguan, bulanan, atau tahunan. Hal ini akan memudahkan bisnis dalam membuat perencanaan keuangan yang lebih akurat, mempermudah forecasting penjualan, dan mendukung manajemen inventaris serta investasi jangka panjang.

2. Peningkatan Arus Kas dan Modal Awal

Banyak bisnis subscription yang meminta pembayaran di awal untuk seluruh periode langganan. Dampak positifnya, arus kas bisnis menjadi lebih positif. Sehingga, perusahaan khususnya startup dapat memulai usaha tanpa investasi awal yang besar.

3. Meningkatkan Loyalitas dan Hubungan dengan Pelanggan

Pelanggan subscription cenderung memiliki loyalitas yang lebih tinggi karena mereka merasa menjadi bagian dari komunitas atau ekosistem layanan tertentu. Hubungan ini memudahkan perusahaan dalam menjaga kepuasan pelanggan melalui komunikasi yang dipersonalisasi dan penawaran eksklusif.

BACA JUGA: Apa Itu Loyalty Program dan Contoh-Contohnya?

4. Efisiensi dalam Akuisisi Pelanggan

Berbeda dari model sekali beli, bisnis subscription tidak perlu terus-menerus melakukan investasi besar dalam pemasaran untuk menarik pelanggan baru. Pasalnya, setiap pelanggan memiliki nilai jangka panjang yang lebih tinggi. Alhasil, perusahaan dapat lebih fokus pada retensi dan peningkatan layanan, bukan hanya akuisisi.

5. Lebih Mudah Melakukan Up Selling dan Cross Selling

Dengan langganan, biaya besar dapat dipecah menjadi pembayaran bulanan yang lebih kecil, sehingga lebih mudah diterima oleh pelanggan. Model ini juga membuka peluang besar untuk up selling (meningkatkan tingkat langganan) dan cross-selling (menjual produk/layanan tambahan) karena interaksi pelanggan yang berkelanjutan.

6. Bisnis Lebih Cepat Berkembang

Konsumen yang sudah loyal terhadap sebuah produk atau layanan akan lebih terbuka terhadap produk atau fitur baru yang dirilis oleh perusahaan. Hal ini menjadikan strategi pemasaran lebih efisien dan berdampak langsung pada pertumbuhan bisnis.

7. Memberikan Akses terhadap Database Pelanggan yang Akurat

Ketika pelanggan mendaftar subscription, mereka biasanya akan memberikan data pribadi secara sukarela. Ini mempermudah perusahaan dalam menarik data pelanggan yang valid dan lengkap tanpa harus membuat form tambahan. Data ini sangat berguna untuk analisis perilaku pelanggan, segmentasi pasar, dan pengembangan produk di kemudian hari. 

Bagaimana, apakah kamu mulai tertarik untuk membangun bisnis subscription? Jika ya, maka kamu dapat segera merancang ide bisnismu. Kamu dapat menuangkan ide-idenya melalui hal yang paling sederhana, yaitu pembuatan business model canvas.

Jika bisnismu sudah berjalan, lalu kamu membutuhkan bantuan teknologi yang dapat mempermudah operasional bisnis, segera gunakan Youtap POS. Butuh informasi lebih lanjut mengenai Youtap POS? Yuk, klik banner di bawah ini!

Tanya Alisa
Intan Aulia Husnunisa
Seorang Content Writer sejak 2020 yang sudah menulis artikel berbagai topik materi bahasa Inggris, karier, B2B, bisnis & UMKM, pertumbuhan ibu anak, dan digital marketing. Semoga tulisanku bermanfaat!
Share this: