Arti Dine In dan Take Away Makanan Serta 15 Istilah Restoran Lainnya

Oleh
Intan Aulia Husnunisa
January 23, 2025
Share this:

Dine in adalah istilah yang kerap muncul dalam dunia F&B (food and beverage), khususnya di kafe dan restoran. Selain konsep dine in, pelaku bisnis F&B juga perlu memahami konsep take away, karena keduanya tidak hanya berkaitan dengan cara penyajian makanan, tetapi juga berdampak pada Laporan Penjualan di aplikasi usaha seperti Youtap POS.

Selain itu, terdapat belasan istilah lain yang berhubungan erat dengan tren pemesanan dalam dunia kuliner, seperti self order, yang kini dapat dilakukan dengan mudah melalui Youtap Kiosk.

Sebagai pengelola usaha, memahami definisi dari istilah-istilah ini menjadi sebuah keharusan agar operasional bisnis berjalan optimal. Untuk itu, simak uraian lengkap dari Youtap pada artikel di bawah ini.

Apa Itu Dine In?

Dine in artinya makan di tempat. Lengkapnya, arti dine in adalah konsep di mana pelanggan menikmati sajian langsung di kafe atau restoran. Dalam hal ini, sajian tersebut tak hanya merujuk pada makanan inti atau main course. Jadi, apapun menu hidangan yang kamu jual, selagi pelanggan langsung menikmatinya di tempat, maka ini disebut dengan dine in.

Sebagai pemilik usaha, perlu kamu ingat, bahwa dine in erat kaitannya dengan pengalaman pelanggan. Ada beberapa alasan mengapa pelanggan lebih menyukai dine in, antara lain:

  • Mengisi waktu luang dan menciptakan quality time bersama orang tersayang.
  • Menikmati hidangan favorit yang tidak bisa dibuat sendiri di rumah.
  • Mengisi acara untuk ulang tahun, anniversary, atau hari bahagia lainnya.
  • Mencari pengalaman kuliner yang baru, baik dalam aspek rasa, suasana, pengalaman, maupun tempat.
  • Mencari kesempatan untuk bersosialisasi dan berkoneksi.
  • Beristirahat sejenak dari rutinitas rumah tangga (memasak dan mencuci piring).

Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa pada akhirnya, yang pelanggan cari dari kafe atau restoranmu adalah pelayanan dan pengalaman yang memuaskan. Jika kamu dan tim dapat memenuhi semua ekspektasi pelanggan, maka ada banyak keuntungan dine in yang bisa didapat. Apa saja?

 

Keuntungan Konsep Dine In Bagi Bisnis F&B

Mengutip dari CNN Indonesia, Riset Inventures Indonesia mengungkapkan bahwa 64 persen generasi milenial menyisihkan waktu dan uang untuk makan di restoran setidaknya sekali dalam sebulan.

Menariknya, 30 persen dari mereka bahkan tercatat mengunjungi restoran hingga lima kali dalam sebulan. Data ini tidak hanya menunjukkan pola konsumsi generasi milenial, tetapi juga membuka peluang besar bagi bisnis restoran untuk meningkatkan pengalaman dine-in

Apa saja keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari tren ini? Yuk, simak list dan penjelasannya dari Youtap!

1. Meningkatkan Pendapatan

Saat pelanggan dine-in, cashier atau waitress dapat mencoba up selling untuk menawarkan beragam menu lain. Umumnya, menu yang ditawarkan adalah berupa main course atau deseert.

Untuk memudahkan proses upselling, kamu dapat menggunakan sistem online-order Pesan dari HP (PHP) dari Youtap POS. Melalui sistem ini, pelanggan yang duduk di meja tak perlu repot-repot pergi ke kasir atau memanggil pelayan ketika ingin menambah pesanan.

2. Memberikan Pengalaman Positif Bagi Pelanggan

Pengalaman positif di restoran tak hanya didapat dari rasa dan kualitas hidangan. Cara lain yang dapat kamu coba adalah menciptakan ambience yang sesuai dengan konsep restoranmu.

Sebagai contoh, jika kamu mengelola bisnis hidangan Korea, pastikan interior dan suasana restoranmu sudah mencerminkan budaya Korea. Selain itu, jangan lupa beri pelatihan pada karyawanmu tentang bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik dan benar.

3. Mengurangi Risiko Kerusakan Makanan

Dengan dine-in, kamu dapat menghindari kerusakan kualitas makanan seperti kedaluwarsa dan perubahan suhu. Sehingga, kamu dapat menyajikan hidangan dalam kondisi terbaik.

Salah satu contoh makanan yang lebih optimal untuk dine-in adalah sushi, terutama sashimi, yang harus disajikan dalam kondisi segar. Selain itu, hidangan seperti steak atau makanan berbasis saus juga lebih baik dinikmati langsung di tempat untuk menjaga kelezatannya.

4. Membangun Brand Image

Brand image adalah persepsi yang dibentuk konsumen terhadap sebuah brand. Ketika pelanggan memilih dine-in, ada berbagai aspek yang dapat memengaruhi persepsi mereka, seperti desain interior, suasana, hingga kualitas pelayanan di restoran.

Sebagai contoh, restoran dengan suasana yang cozy dan dekorasi Instagramable akan lebih mudah diingat pelanggan, terutama generasi muda. Pengalaman positif dari ini dapat menciptakan kesan yang kuat terhadap brand. 

5. Mendapat Feedback Dari Pelanggan

Dine-in memberikan bisnismu kesempatan untuk mendengar pendapat pelanggan secara langsung, baik dalam asepk rasa maupun pelayanan.

Setiap saran yang diberikan dapat kamu atau tim tampung sebagai bahan evaluasi dan peningkatan bisnis ke depannya.

BACA JUGA: Pengertian Brand Activation dan Manfaatnya untuk Kemajuan Bisnis

Apa Bedanya Take Away dan Dine In?

Dalam bahasa Inggris, take away artinya mengambil sesuatu. Namun, dalam konteks bisnis kuliner, arti take away adalah bawa pulang. Istilah ini kerap disebut juga dengan take out.

Kesimpulannya, takeaway adalah makanan yang dipesan di restoran untuk dibawa pulang dan dimakan di tempat lain. Dalam hal ini, pelanggan dapat menyantap hidangannya di rumah, di kantor, di mobil, atau lokasi favorit pelanggan.

Sebagai pemilik bisnis, kamu perlu memahami beberapa perilaku pelanggan yang lebih memilih takeaway dibanding dine-in. Sebab, ini merupakan fondasi untuk menyiapkan strategi yang tepat dalam melayani pelanggan. Berikut alasannya:

  • Merasa tidak waktu untuk dine-in, sehingga takeaway menjadi pilihan yang lebih efisien.
  • Cenderung lebih nyaman menikmati makanan di rumah atau di tempat lain.
  • Ingin menghindari keramaian di restoran, terutama di jam-jam sibuk atau pada masa-masa tertentu seperti liburan.
  • Umumnya, takeaway lebih cepat dalam proses pemesanan dan pembayaran, sehingga menjadi solusi bagi pelanggan yang tidak mau menunggu lama.

BACA JUGA: Apa Itu Pre Order, Keuntungan dan Sistem Kerjanya?

Keuntungan Take Away dalam Bisnis F&B

Layanan takeaway menjadi pilihan favorit bagi banyak pelanggan yang mengutamakan kecepatan dan fleksibilitas. Bagi pemilik bisnis F&B, take away bukan hanya sekadar opsi tambahan, tetapi juga peluang strategis untuk meningkatkan jangkauan pasar dan efisiensi operasional.

Untuk itu, yuk, ketahui apa saja keuntungan konsep take away bagi pebisnis kuliner:

1. Memperluas Basis Pelanggan

Layanan takeaway merupakan cara efektif untuk menjangkau pelanggan yang tidak memungkinkan dine-in seperti pekerja kantoran dan mahasiswa. Cobalah untuk menciptakan menu, layanan, dan strategi promosi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Misalnya, kamu bisa menawarkan promo diskon 50% khusus bagi pelanggan takeaway. Selain itu, menghadirkan paket makanan dengan kemasan dan porsi yang lebih praktis bisa jadi salah satu strategi bagus untuk bisnismu.

2. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Dengan takeaway, kamu dapat mengurangi kebutuhan akan area makan yang luas dan jumlah tenaga kerja yang besar. Ini membantu mengoptimalkan biaya operasional, mulai dari perawatan tempat, peralatan makan, hingga layanan pelanggan. Selain itu, proses persiapan pesanan dapat lebih terorganisir dan efisien.

3. Menambah Volume Penjualan 

Konsep take out memberikanmu berbagai peluang untuk menambah volume penjualan. Pasalnya, kamu dapat menerima lebih banyak pesanan di waktu bersamaan tanpa khawatir dengan keterbatasan area dine-in.

Bahkan, kamu memiliki peluang untuk menerima bulking order atau pesanan dalam jumlah besar untuk berbagai acara seperti ulang tahun. Namun, kamu perlu membuat SOP atau sistem khusus. Selain itu, pastikan kamu telah memiliki sumber daya yang mumpuni untuk membuka layanan ini, Teman Youtap.

4. Fleksibilitas Jam Operasional

Jam operasional tak menjadi halangan bagi pelanggan yang ingin menikmati menu dari restoran, kafe, atau toko camilanmu. Yap, jika kamu ingin beristirahat sejenak untuk melayani pelanggan dine-in, maka tak ada salahnya untuk menerima orderan khusus takeaway.

Umumnya, fleksibilitas seperti ini banyak diimplementasikan oleh para pelaku usaha di bidang bakery atau dessert tertentu. Sebab, sebelum menerima dine-in, para pelaku usaha di bidang ini perlu memastikan produk ready dalam keadaan fresh.

5. Adaptasi dengan Tren Digital

Take out food erat kaitannya dengan sistem online order. Jadi, pelanggan dapat memesan makanan dengan mudah melalui aplikasi digital pihak ketiga, contohnya GoFood dan GrabFood.

Bila tersedia budget lebih, kamu layak untuk merilis aplikasi sendiri, contohnya seperti yang dilakukan oleh Fore Coffee. Sehingga, pelanggan dapat memesan menu langsung admin resto pilihan tanpa harus melibatkan pihak lain.

Sistem seperti ini tak hanya memudahkan pelanggan, tetapi dapat menjadi media untuk memperluas jangkauan bisnismu.

BACA JUGA: Apa Itu Product Knowledge dalam Pemasaran Bisnis?

Tips Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Ketika Dine In

Kepuasan pelanggan tak hanya terlihat dari feedback positif mereka terhadap hidangan di restoranmu. Maka dari itu, pastikan kamu selalu menyiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Menyediakan suasana yang nyaman, tenang, dan bersih.
  • Melayani pelanggan dengan cepat, ramah, solutif, dan responsif. 
  • Memberikan rekomendasi menu, terutama menu best seller, new menu, atau menu yang dibandrol dengan harga paling terjangkau. 
  • Konsisten menyajikan makanan dalam kondisi dan kualitas terbaik.
  • Melakukan personalisasi dengan cara mengingat menu favorit pelanggan loyal.
  • Menjalankan program loyalitas seperti poin.
  • Menawarkan menu yang variatif dan mengikuti tren, namun tetap disesuaikan dengan ciri khas dari restoran atau kafe milikmu.
  • Memudahkan pelanggan dengan berbagai teknologi yang mendukung proses dine-in. Contohnya  payment processing MPM dan CPM dari Youtap Solution (Enterprise), menghadirkan Youtap Digital Self-Kiosk untuk self-order, atau memanfaatkan aplikasi usaha Youtap POS yang memiliki berbagai fitur lengkap seperti reservasi, split bill pelanggan, laporan penjualan harian, dan sejenisnya.
  • Menjaga kebersihan di seluruh area restoran, termasuk toilet.
  • Menangani keluhan pelanggan dengan cepat dan tepat.
  • Menyediakan berbagai service, misal surprise atau free treat untuk pelanggan yang sedang berulang tahun.

BACA JUGA: Apa Itu Supplier (Pemasok): Definisi, Jenis, dan Tanggung Jawabnya

Tips Meningkatkan Kepuasan Pelanggan yang Take Away Makanan

Teman Youtap, pastikan pelanggan take away tetap dapat menikmati hidanganmu di luar restoran dengan nyaman, ya. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  • Buat packaging fungsional, praktis, aman, mudah dibawa, tidak mudah bocor, dan berkelanjutan. Dalam hal ini, kamu dapat memilih bahan packaging yang ramah lingkungan, contohnya bagasse. Namun, langkah ini bisa kamu sesuaikan kembali dengan budget dan penghitungan HPP ya, Teman Youtap. 
  • Proses pesanan dengan cepat, lalu cek kembali apakah sudah sesuai dengan catatan pelanggan. Tak lupa berikan estimasi waktu menunggu yang akurat, dan komunikasikan pada pelanggan apabila ada produk yang tidak tersedia atau terlambat untuk dikemas. 
  • Beri pilihan pada pelanggan, apakah ia membutuhkan cutlery (alat makan) seperti sendok, garpu, atau sedotan. Jika iya, berikan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan pesanan.
  • Sediakan kanal komunikasi yang mudah diakses untuk menangani keluhan atau pertanyaan pelanggan, contohnya WhatsApp atau media sosial. Lebih dari itu, kamu atau tim di restoranmu wajib menanggapinya dengan cepat dan profesional.
  • Tambahkan sentuhan personal seperti ucapan terima kasih di kemasan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
  • Gunakan platform pemesanan online yang user-friendly, baik melalui aplikasi, website, atau media sosial. Permudah metode pembayaran dengan berbagai opsi seperti e-wallet dan transfer bank.
  • Pastikan makanan dikemas dalam kondisi higienis dan aman, sesuai dengan standar kesehatan.

BACA JUGA: Pentingnya Penggunaan Aplikasi Kasir Restoran untuk Meningkatkan Pelayanan Bisnis

10 Istilah Lain yang Lazim Digunakan di Dunia Kuliner

Takeaway dan dine-in menjadi salah dua istilah paling populer di sektor F&B. Jika kamu sedang atau berencana memulai usaha F&B, sebaiknya ketahui berbagai istilah lainnya, yuk:

  • Fine dining restaurant: Fine dining adalah konsep restoran kelas atas yang menawarkan hidangan berkualitas tinggi, suasana mewah, dan pelayanan eksklusif.
  • A la carte: Menu yang menawarkan pilihan hidangan secara terpisah, di mana setiap item memiliki harga sendiri, tidak dalam bentuk paket. Contohnya di McD, KFC, dan restoran fast food lainnya. 
  • Buffet: Sistem penyajian makanan di mana pelanggan bebas mengambil berbagai hidangan dalam jumlah tertentu dengan harga tetap. Istilah umumnya adalah prasmanan.
  • Main course: Hidangan utama dalam suatu rangkaian makan yang biasanya berupa makanan berat seperti daging, ikan, atau pasta.
  • Appetizer: Hidangan pembuka yang disajikan sebelum makanan utama, bertujuan untuk merangsang selera makan. Contohnya roti panggang, salad, lumpia.
  • Dessert: Hidangan penutup yang biasanya berupa makanan manis seperti kue, puding, atau es krim.
  • Brunch: Gabungan antara sarapan (breakfast) dan makan siang (lunch), umumnya disantap pada pertengahan pagi hingga siang hari.
  • Delivery: Layanan pengantaran makanan ke lokasi pelanggan, baik melalui kurir internal restoran maupun third party platform
  • Pick Up: Pelanggan memesan makanan terlebih dahulu, kemudian datang ke restoran untuk mengambil pesanannya tanpa harus menunggu lama.
  • Drive Thru: Konsep di mana pelanggan memesan, membayar, dan mengambil makanan tanpa harus turun dari kendaraan, biasanya tersedia di restoran cepat saji. Salah satu yang populer di Indonesia adalah McD.
  • Self Service: Merujuk pada restoran yang membuat pelanggan mengambil sendiri makanan dan minuman mereka
  • Open Bill: Sistem pembayaran yang memudahkan pelanggan untuk menambah pesanan selama mereka masih berada di restoran. Kemudian, mereka dapat membayar seluruh pesanan ketika kunjungannya selesai.
  • Closed Bill: Sebaliknya, closed bill identik dengan sistem yang mengharuskan pelanggan untuk segera membayar pesanan sebelum makanan disajikan.
  • All You Can Eat: Jenis restoran yang memiliki ciri khas pelanggan membayar harga tetap untuk menikmati makanan sepuasnya dalam waktu tertentu. Umumnya, ini identik dengan barbeque dan shabu-shabu, atau all you can eat di restoran hotel.
  • Open Kitchen: Dapur restoran yang didesain terbuka agar pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan makanan. 
  • Ghost Kitchen: Dapur yang hanya beroperasi untuk layanan online atau delivery tanpa memiliki area dine-in untuk pelanggan, sehingga lebih fokus pada efisiensi produksi dan pengiriman.

Setelah mengetahui perbedaan arti dine-in dan take away, kini kamu dapat mempertimbangkan konsep apa yang cocok diadopsi di restoranmu. Tak perlu khawatir, aplikasi bisnis Youtap POS dapat membantumu untuk memastikan operasional restoran berjalan lancar, serta memenuhi ekspektasi pelanggan.

Di Youtap POS, ada berbagai fitur unggulan yang bisa kamu manfaatkan. Contohnya Manajemen Produk, Manajemen Stok, Laporan Harian, Laporan Transaksi, dan lain sebagainya. 

Ingin mencoba fitur lengkap dari Youtap POS? Tenang, ada Free Trial 7 Hari yang bisa kamu coba. Yuk, daftar sekarang!

Intan Aulia Husnunisa
Seorang Content Writer sejak 2020 yang sudah menulis artikel berbagai topik materi bahasa Inggris, karier, B2B, bisnis & UMKM, pertumbuhan ibu anak, dan digital marketing. Semoga tulisanku bermanfaat!
Share this: